JANTUNG


PENTINGNYA MENJAGA JANTUNG.

Berbeda dengan anggota tubuh kita yang lain yang bekerjanya hanya sesekali, KERJA JANTUNG adalah TIDAK PERNAH BERHENTI sedetikpun selalu melayani kita selama 24 jam semenjak kita dilahirkan s/d sekarang.
Pada saat berdetak, jantung memompa 5 liter darah dalam waktu 1 menit. Totalnya Jantung kita berdetak sekitar 100 ribu kali sehari. Dalam setiap detak itu, jantung memompa darah ke seluruh pembuluh darah, termasuk juga pembuluh kapiler yang kalau seluruh pembuluh darah dalam tubuh itu kita uraikan, maka panjangnya akan mencapai 2500 kilometer.
Seluruh kontraksi yang dilakukan jantung kita memungkinkan darah mencapai seluruh bagian tubuh kita, mengangkut makanan & membawa kotoran-kotoran untuk dibersihkan oleh organ lain.
Mengingat kerja jantung yang sedemikian berat ini dan dilakukan tanpa henti (24jam), tentunya tidaklah begitu mengherankan bila saat ini “JAWARA”Penyakit penyebab kematian yang menjadi NOMOR SATU di Dunia adalah : “PENYAKIT JANTUNG”.



Mengapa seseorang bisa terkena penyakit jantung?


Pola Hidup yang salah, jarang berolah-raga dan Gaya Hidup Konsumtif yang sering mengonsumsi makanan cepat saji yang sarat dengan zat kimia membuat darah kita makin lama akan semakin asam sehingga darah menjadi semakin asid dan kental.
Hal ini membuat peredaran darah lambat, akibatnya jantung harus memompa lebih keras. Karena darah kental dan lambat, lama-lama banyak endapan di pembuluh darah dan inilah yang menyebabkan seseorang terkena penyakit tekanan darah tinggi yang bila tidak segera diatasi maka bisa berlanjut menjadi serangan jantung.


Singkat kata, Penyakit jantung berawal dari darah kita yang rusak / mengental sehingga jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh terpaksa bekerja lebih ekstra dan mengakibatkan jantung memompa lebih cepat.


Dulu PENYAKIT JANTUNG hanya menyerang pada orang yang sudah lanjut usia tapi sekarang ada orang baru berusia 20 tahun sudah terkena PENYAKIT JANTUNG…mengapa…?!
Karena :
1. Kebanyakan manusia jaman sekarang terlalu malas bergerak. Sejak kecil mereka hanya bermain di belakang PS ( play station ) / komputer padahal dulu banyak permainan yang menyehatkan jantung, seperti : gobak sodor, kasti, bentik, lompat tali dll.
2. Setelah Dewasa, kita lebih suka naik motor daripada berjalan, lebih suka naik lift daripada naik tangga.
3. Banyaknya makanan tidak sehat di sekeliling kita, seperti : makanan cepat saji, makanan yang mengandung bahan pengawet / pewarna dsb.
( Pernah ada penelitian di Inggris, tentang lebih sehat mana antara kondektur dengan supir..? ternyata kondektur lebih sehat daripada sopir karena sopir hanya duduk di belakang kemudi saja )
Beberapa fakta yang ada mengenai serangan jantung yang terjadi di seluruh dunia, dilansir Medindia, Rabu (9/3/2011), yaitu:

1. 12,5 juta dari 32 juta perkiraan serangan jantung yang terjadi di seluruh dunia berakibat fatal.
2. 40-75 persen dari semua korban serangan jantung meninggal sebelum mencapai rumah sakit
3. 50 persen pasien serangan jantung menunggu selama 2 jam atau lebih sebelum mendapat pertolongan medis
4. Penyakit jantung membunuh lebih banyak wanita daripada pria di Amerika Serikat setiap tahunnya
5. 38 persen wanita meninggal dalam waktu setahun setelah mengalami serangan jantung, dibandingkan dengan 25 persen pria.
6. 1 dari 5 orang memiliki beberapa bentuk penyakit jantung atau pembuluh darah yang mulai rusak karena darah yang rusak / mengental.
7. Risiko serangan jantung kedua dalam waktu enam tahun serangan jantung pertama di perkirakan 35 persen pada wanita dan 18 persen pada pria
8. Pria Asia Selatan lebih rentan terhadap serangan jantung pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan orang yang termasuk kelompok etnis lain.
9. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia 15,6 juta orang memiliki penyakit jantung rematik, 470.000 kasus baru demam rematik dan 233.000 kematian disebabkan oleh demam rematik atau penyakit jantung rematik setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang.

10. Tekanan darah tinggi disebut 'silent killer'
11. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung atau gagal ginjal.
12. Orang dapat mengurangi risiko serangan jantung dengan modifikasi gaya hidup tertentu, seperti berhenti merokok, tidak obesitas atau menurunkan berat badan, tidak konsumsi alkohol, melakukan aktivitas fisik dan mengelola stres.
13. Orang dapat menambahkan hingga 5 tahun harapan hidup dengan berhenti merokok
14. Makan ikan seminggu sekali dapat mengurangi kesempatan orang mengalami serangan jantung sebesar 52 persen
15. Memiliki kepribadian yang pendendam atau suka bermusuhan (Hostile personalities) meningkatkan risiko serangan jantung
16. Menonton Piala Dunia juga meningkatkan risiko orang mengalami serangan jantung

Sebenarnya ada persamaan antara penyakit tekanan darah tinggi dengan penyakit jantung, yaitu: semua proses terjadi secara diam-diam, sehingga sering disebut silent killer karena sebelum terjadi 70% kerusakan pada jantung maka kita belum bisa mengetahui / merasakan bahwa sebenarnya “JANTUNG KITA“ bermasalah.
Dan ketika kerusakan jantung kita sudah 70% maka akan lebih sulit untuk mengatasinya & tak jarang bisa menghabiskan biaya s/d ratusan juta rupiah!!! ( Sampai2 ada beberapa orang yang terpaksa JUAL RUMAH untuk operasi pasang RING pada jantungnya..??? )
Mengingat itu semua dan mengingat biaya untuk “PASANG RING” pada jantung sangatlah mahal, Oleh karena itu, alangkah baiknya bila kita benar benar memperhatikan tentang kesehatan jantung kita.
Sekali waktu, dengarkan jantung Anda yang berbisik lirih, “Aku butuh istirahat!” Turutilah, kecuali bila Anda tak peduli pada kelangsungan aktivitasnya. Ingatlah bahwa ketika jantung berdetak dengan cepat itu adalah pertanda bahwa kita harus segera merawat jantung kita.


Bila anda benar-benar peduli dengan kesehatan jantung anda, maka sebelum dokter memvonis Anda sudah ‘kehilangan jantung’  sebenarnya Anda bisa segera melakukan tindakan pencegahan ketika beberapa gejala awal penyakit jantung ini sudah anda rasakan pada diri anda, berikut ini beberapa gejala penyakit jantung:


1. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Jika darah yang mengalir ke otot yang lainnya (terutama otot betis) terlalu sedikit, biasanya penderita akan merasakan nyeri otot yang menyesakkan dan melelahkan selama melakukan aktivitas (klaudikasio).
Perikarditis (peradangan atau cedera pada kantong yang mengelilingi jantung) menyebabkan nyeri yang akan semakin memburuk ketika penderita berbaring dan akan membaik jika penderita duduk dan membungkukkan badannya ke depan. Aktivitas fisik tidak menyebabkan nyeri bertambah buruk. Jika menarik nafas atau menghembuskan nafas menyebabkan nyeri semakin membaik atau semakin memburuk, maka kemungkinan juga telah terjadi pleuritis (peradangan pada selaput yang membungkus paru-paru).
Jika sebuah arteri robek atau pecah, penderita bisa merasakan nyeri tajam yang hilang-timbul dengan cepat dan tidak berhubungan dengan aktivitas fisik.
Kadang arteri utama (terutama aorta) mengalami kerusakan. Suatu aneurisma (penonjolan aorta) bisa secara mendadak mengalami kebocoran atau lapisannya mengalami robekan kecil, sehingga darah menyusup diantara lapisan-lapisan aorta (diseksi aorta).
Hal ini secara tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat yang hilang-timbul karena terjadi kerusakan yang lebih lanjut (robeknya aorta) atau berpindahnya darah dari saluran asalnya. Nyeri dari aorta seringkali dirasakan di leher bagian belakang, diantara bahu, punggung sebelah bawah atau di perut.
Katup diantara atrium kiri dan ventrikel kiri bisa menonjol ke dalam atrium kiri pada saat ventrikel kiri berkontraksi (prolaps katup mitralis). Penderita kadang merasakan nyeri seperti ditikam atau ditusuk jarum. Biasanya nyeri terpusat di bawah payudara kiri dan tidak dipengaruhi oleh posisi maupun aktivitas fisik.
2. Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas). Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan terkumpul di dasar paru-paru dan sesak akan berkurang.
Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak.
3. Kelelahan atau Kepenatan
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada keadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak teratur.
Dokter bisa memperkuat gejala ini dengan meraba denyut nadi dan mendengarkan denyut jantung melalui stetoskop. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit jantung yang serius.
5. Pusing dan Pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.
Penyakit jantung bisa mengakibatkan kematian mendadak.
Dalam Sejarah, kematian mendadak tidak asing terjadi di dunia olahraga. Berikut nama-nama atlet yang mengalami kematian nahas saat berolahraga:
490 SM: Phidippides menjadi atlet pertama yang meninggal saat berolahraga. Berawal saat Phidippides berlari sejauh 26,2 kilometer dari Marathon ke Athena untuk menyampaikan berita tentang kemenangan Yunani atas Persia. Ia adalah pelari maraton pertama dalam sejarah. Saat menjalani tugasnya, tiba-tiba ia roboh dan meninggal. Ini merupakan pengalaman pertama kematian mendadak seorang atlet.
1923: Atlet joki, Frank Hayes mengalami serangan jantung fatal saat mengikuti perlombaan pada 1923. Menunggangi kudanya yang bernama Sweet Kiss, Frank berhasil menempuh garis finish dan memenangi perlombaan. Namun, dengan tubuh tidak bernyawa. Dengan kemenangan inilah, Frank dinobatkan sebagai yang pertama dan satu-satunya joki yang memenangi perlombaan secara anumerta.
12 Agustus 1989: Pesepakbola internasional asal Nigeria, Samuel Okwaraji meninggal saat pertandingan kualifikasi antara Super Eagles dan Angola. Samuel merupakan pemain yang dikontrak secara profesional oleh AS Roma di Italia.
4 Maret 1990: Eric "Hank" Gathers adalah bintang basket perguruan tinggi di Loyola Marymount University, Amerika yang roboh dan meninggal saat mengikuti pertandingan basket. Dia baru berusia 23 tahun saat itu.
November 1995: Skater ice, Sergei Grinkov ambruk dan meninggal karena serangan jantung di Lake Placid, New York. Sergei yang berusia 28 tahun tewas ketika sedang berlatih dengan istrinya, Ekatarina Gordeeva untuk mempersiapkan penampilan mereka dalam Tur Bintang Es pada 1995-1996.
1997: Emmanuel Awanegbo, pesepakbola asal Nigeria yang bergabung dengan klub sepakbola di Jerman, tewas ketika pertandingan baru berlangsung 12 menit. Kematiannya disebutkan karena mengalami masalah gagal jantung.
6 Oktober 1998: Stéphane Morin, seorang pemain hoki es Kanada, meninggal di tempat selama pertandingan Liga Eishockey Deutsche sebagai anggota Ibukota Berlin. Stéphane meninggal pada usia 29 tahun.
Februari 2000: John Ikoroma, pemain junior Nigeria yang baru berusia 17 tahun mendapat serangan jantung ketika mengikuti pertandingan persahabatan di Uni Emirat Arab. Ia baru dicoba mengikuti pertandingan bersama Al Wahda saat klubnya melawan klub Astona dari Kazakhstan. Ia jatuh 20 menit menjelang peluit akhir dan ia dipastikan tewas di rumah sakit.
26 Juni 2003: Pemain bola asal Kamerun, Marc-Vivien Foe meninggal ketika bermain melawan Kolombia di semifinal Piala Konfederasi. Pemain Manchester City ini roboh di pusat lingkaran dan semua usaha untuk menyelamatkannya gagal.
25 Januari 2004: Striker tim Benfica Hungaria internasional, Miklos Feher, 24, ambruk saat pertandingan Liga Premier Portugal melawan Vitoria Guimaraes dan tidak pernah sadar kembali. Hasil otopsi menunjukkan ia menderita kelainan pada jantungnya.
9 April 2005: Scott Robert Mason, 29, seorang pemain kriket Australia yang bermain kriket kelas pertama untuk harimau Tasmania, meninggal dunia setelah menderita serangan jantung mendadak selama pertandingan.


Mencegah lebih baik daripada mengobati dan juga lebih minim biaya daripada ketika penyakit jantung sudah terlanjur menjadi berat dan harus operasi by pass yang bisa menghabiskan biaya sekitar Rp.60 juta.


Untuk mencegah agar tidak terkena penyakit jantung maka alangkah baiknya kita merutinkan diri untuk menterapi lintah pada jantung kita minimal 4 bulan sekali.

TERAPI LINTAH mampu mengencerkan darah yang mengental sehingga insya Alloh sangat efektif dalam penanganan penyakit jantung.

Berikut kisah nyata dari manula penderita sakit jantung:

-Ada pasien manula yang menderita penyakit jantung datang ke terapi lintah. Dia datang dengan muka pucat karena nafasnya tersenggal-senggal dan terlihat betapa susah dia menghirup nafas. Bahkan untuk menghembuskan nafas juga terlihat lebih susah lagi.

Lalu dia diterapi lintah pada titik jantungnya dengan 10 lintah. Alhamdulillah setelah sekitar 1 jam di terapi lintah, muka dia terlihat menjadi lebih segar dan terlihat lebih mudah dalam mengambil nafas pun ketika menghembuskan nafas.

Dan dia berkata,”Semenjak puluhan tahun saya menderita penyakit jantung saya sudah berobat kesana kemari dan sudah menghabiskan biaya ratusan juta, itupun saya belum pernah merasakan bisa menarik nafas dan menghembuskan nafas dengan selega ini setelah diterapi lintah.
Demikian sedikit ulasan tentang penyakit jantung, semoga bisa memberikan manfaat kepada kita semua, amin…………….